Halaman

Selasa, 28 Mei 2013

AL MUHAIMIN

7. AL MUHAIMIN
(Yang Maha Memelihara)
 
"Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara"
(QS. Al-Hasyr [59] : 23)

     Al-Muhaiminu artinya, adalah hak Allah SWT bahwa dia mengurus keperluan makhluk-Nya, berupa pekerjaan mereka, rizqi mereka, dan ajal mereka, yaitu dengan memperhatikan, menguasai dan memeliharanya. jadi yang menghimpunkan ketiga makna itulah Al-Muhaimin.
     Meneladani sifat iini adalah kita harus yakin bahwa Allah bersifat dengan sifat ini. Bahwa Dia memelihara semua makhluk-Nya. Selain itu, kita juga harus mengawasi diri (mawas diri) dalam setiap perkara, sebab tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari Allah SWT.
 
Tuntunan Berzikir :
Barang siapa yang membaca “Yaa Muhaiminu” sebanyak mungkin setiap selesai shalat isya’ secara rutin, Insya Allah hatinya akan menjadi tenang dari segala macam masalah, sehingga ia menjadi tenang hidupnya. disamping itu, ia akan mudah menerima pelajaran serta tidak mudah lupa.
 Adapun khasiat lain dari Asma Allah Al-Muhaimin adalah sebagai berikut :
  1. Jika seseorang mendzikirkan Asma Allah "Yaa Muhaimin" sebanyak 145 (seratus empat puluh lima) kali sesudah shalat fardu Isya', maka Insya Allah ia akan dikaruniai pikiran bersih dan terang.
  2. Jika sesorang membaca "Yaa Muhaimin" sebanyak 100 (seratus) kali, dan sebelum membaca ia mandi, bersuci dan kemudian shalat dua rakaat serta berada di tempat yang sepi sekaligus hatinya benar-benar mantap, maka Insya Allah ia akan diberi jiwa yang mulia dan juga keinginan yang luhur.
     Seperti kisah Habil, yang telaten memelihara kambing-kambing pemberian dari Nabi Adam. saat tiba waktunya kurban, Habil memilih kambing yang gemuk dan sehat. kurban habil pun diterima Allah SWT.
     "Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada merekatentang kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil), ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua ( Habil) diterima ' dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata "Sungguh aku pasti membunuhmu!" Dia (Habil) berkata "Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertaqwa." (Al-Maaidah [5] :27)
     Ketika itu, Nabi Adam as berencana menikahkan anak-anaknya. Habil dengan Iqlima saudari kembar Qabil, dan Qabil dengan labuda saudari kembar Habil. namun, Qabil tidak terima dengan keputusan ayahnya. Sebab, Iqlima lebih cantik dibandingkan Labuda.
     Nabi adam sangat bingung dengan masalah yang dihadapinya, karena Habil dan Qabil adalah putera kesayangannya. Akhirnya, Allah SWT memberikan jalan keluar kepada Nabi Adam. keduanya harus mempersembahkan kurban kepada Allah SWT. Barang siapa diterima kurbannya, ia pantas dinikahkan dengan Iqlima.
     Kemudian, keduanya mempersiapkan kurban. Habil mengurbankan unta, sedangkan Qabil mengurbankan gandum. keduanya mengharapkan bahwa dirinyalah yang mendapatkan bagian yang lebih baik. Habil telah menunaikan bagiannya dan benar dalam prosesnya, yaitu menerima keputusan ayahnya dan ikhlas dalam menjalankan kurbannya. oleh karena itu, kurbannya diterima Allah SWT. Sedangkan kurban Qabil ditolak, karena ia masih belum menerima keputusan ayahnya, dan tidak mengikhlaskan niat dalam pengurbanannya.
     Dengan sangat marah, putra tertua Nabi Adam as dan Hawa yang bernama Qabil berseru "Aku sangat kecewa karena persembahanku ditolak. padahal aku telah menanam gandum dengan susah payah. ini tidak adil."
     Ketika Qabil sedang marah, iblis muncul dengan menyamar menjadi seorang manusia yang sebaya dengan Qabil. "Wahai sahabat, apa yang menyebabkan kamu begitu marah dan kecewa ?" tanya pemuda itu. "Persembahanku ditolak. Padahal aku telah memilih gandum yang terbaik. Malah persembahan Habil yang diterima. ia kan hanya memberikan unta," jawab Qabil.
      Pemuda jelmaan iblis itu mampu membujuk Qabil untuk bertindak jahat. karena bujukan iblis, Qabil membunuh Habil. "ha... ha... ha... ha... hai Qabil, tahukah kamu siapa aku ini ?" tanya pemuda tersebut. "aku tidak tahu" jawab Qabil. Kemudian pemuda itu memberitahu bahwa dirinya adalah iblis laknat penghuni neraka.
     Saat itu juga Qabil merasa putus asa dan menyesal " Ya Allah, sesungguhnya aku ini tergolong orang-orang yang merugi dan kemudian hari kami menjadi penghuni neraka.
     Dan itu seburuk-buruknya tempat pembalasan bagi orang-orang yang zalim. ampunilah hambamu ini. dan bagaimana aku mesti mengurusi mayat adikku ini ?"
     Allah Maha Mendengar lagi Maha Tahu. lalu dikirimkanlah sepasang burung gagak yang sedang bertarung. salah satunya mati, dan yang satunya mulai menggali-gali tanah. seperti yang diceritakan ddi dalam Al-Qur'an, burung gagak menggali tanah untuk memperlihatkan kepadanya.
     " Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seterusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, "Oh celaka aku ! mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini ?" Maka jadilah dia termasuk orang yang menyesal. (QS. Al-Maaidah [5]:31)
 
Hikmah Cerita :
Perbuatan dengki dan mudah marah adalah sifat yang buruk dan disukai iblis. karenanya, kita harus menghindari perbuatan tersebut. jangan sampai penyesalan datang belakangan setelah kita melakukan kesalahan.
Kita harus mampu memelihara barang-barang yang kita punya dengan baik sehingga tidak mudah rusak atau hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar